Minggu, 15 November 2015

Maka Bertasbihlah

Identitas buku:
Judul buku      : Bahkan Jagat Raya pun Bertasbih
Penulis         : Dr. Ahmad Syawqi Ibrahim
Penerbit        : Serambi Ilmu Semesta
Tahun terbit    : 2006
Tebal buku      : 307 halaman


Allah adalah nama teragung diantara nama-nama-Nya yang lain. Keindahan dari segi makna maupun bahasa tiada yang dapat membandingi nama termulia tersebut. Jika kita menyebutkan nama “Allah”, maka hal tersebut telah mewakilkan ke-99 nama-Nya yang lain. Berbeda jika kita menyebut dengan kata ‘Al-Hakim’ ataupun ‘Ar-Rahman’, maka hal tersebut tidak menyebutkan dan mengatakan juga bahwa Allah bersifat ‘Al-Ghofur’. Oleh karena itu, Sungguh betapa agung dan mulianya nama Allah tersebut.

Kalimat thayyibah pertama yang dibahas dalam buku ini adalah kata Alhamdulillah, dimana kalimat ini berarti mengandung pujian, tasbih, sekaligus syukur kepada Allah. jika mengucapkan Alhamdulillah sebagai bentuk pujian kita kepada Allah, maka dalam waktu tersebut, selain dijauhkannya dari bencana, kita juga telah mengucapkan terima kasih atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan oleh-Nya (bersyukur)

Selain membahas kalimat Alhamdulillah yang merupakan kalimat paling utama diantara kalimat-kalimat thayyibah yang lain—menurut sebuah hadits, sesuai dengan judul buku ini, dibahas pula tasbih, keutamaan, hingga bentuk tasbih-tasbih makhluk Allah SWT yang tak diketahui banyak manusia. Bertasbih berarti menyucikan Allah dari segala hal yang tidak layak bagi-Nya. Subhanallah wa bihamdihi, subhanallah hil adzim merupakan dua kalimat yang ringan untuk diucapkan, tetapi memiliki banyak pahala. Selain dengan ucapan, puncak atu dari inti tasbih yang sebenarnya adalah shalat. Maka ketika shalat, hendaklah kita memfokuskan diri dan menyadari bahwa pada saat itu kita sedang bertasbih dan bersujud langsung dihadapan Allah. Dalam firman-Nya, QS Al-hijr: 98-99, Allah juga memerintahkan hamba-Nya untuk segera bertasbih, hal ini diartikan agar kita bergegas untuk shalat, karena shalat merupakan puncak tasbih. 

Dalam QS. Al-Hasyr:1 dan Al-Isra:44, Allah berfirman bahwa segala apa yang ada di langit dan di bumi semuanya bertasbih kepada Allah SWT. Diartikan pula bahwa tasbih ini berarti menyucikan Allah pada masa lampau, sekarang, maupun yang akan datang. Disebutkan bahwa semuanya, tidak ada satupun yang tidak bertasbih kepada-Nya, berati keadaan jagat raya akan selamaya bertasbih kepada Allah. Terus menerus dan tidak akan pernah terputus. Makhluk Allah baik hidup maupun mati, baik bergerak maupun tidak, semuanya akan terus bertasbih kepada-Nya dengan cara yang berbeda-beda dan kebanyakan tasbih mereka tidak dipahami oleh manusia—disebutkan dalam Al-Quran.

Itulah fitrah penciptaan makhluk Allah, dimana jika mereka berhenti bertasbih kepada-Nya, maka eksistensi mereka akan hilang karena tidak terpenuhinya fitrah mereka tersebut. Dalam empat bab terakhir buku ini, diungkap satu persatu bentuk tasbih makhluk ciptaan Allah mulai dari yang hidup hingga yang mati.  Mulai dari tasbihnya para malaikat yang senatiasa beribadah kepada Allah, hingga tata surya dan burung-burung yang selalu bergerak, berotasi, dan berevolusi sebagai bentuk tasbih mereka kepada sang pencipta.

Gaya bahasa yang digunakan oleh penulis dalam buku ini adalah gaya bahasa formal dengan beberapa diksi kata  ilmiah. Kelebihan yang dimilki buku ini diantaranya adalah penjabaran tiap masalah yang ada dengan disertai kutipan langsung dari Alquran dan dalil-dalil lainnya. selain ayat-ayat qauliyah tersebut, disebutkan pula ayat atau dalil kauniyah yang didasarkan pada sains dan ilmu pengetahuan. Hal inilah yang menjadikan buku ini menjadi akurat dan menjadikan pembaca menjadi lebih yakin dengan apa yang sedang dibahas tiap-tiap babnya.

Selain memiliki kelebihan, buku non fiksi ini juga memiliki kekurangan. Yakni diantaranya adalah dalam segi visualisasi masalahnya. Gambar yang disajikan kurang menarik dan tidak berwarna sehingga memiliki kesan bahwa gambar dan tulisan kurang memiliki korelasi yang pas. Seperti gambar burung yang ada, kurang terlihat nyata sebagaimana mestinya. Selain itu, sebagai buku yang pembahsannya terkait dengan agama, buku ini tidak menuliskan ayat ataupun kutipan kata dalam Alquran dam bnetuk tulisan arab. Semuanya dituliskan dalam dalam abjad anpa penyertaan tulisan arab sedikit pun. Hal ini kadang membuat bingung para pembaca yang sudah terbiasa membaca bacaan ayat alquran dalam tulisan arab sebagaimana mestinya.

Sebagai penutupnya, manfaat yang bisa diambil oleh para pembaca setelah membaca buku ini adalah kembali tersadar dan mengingat bahwa tiada yang lebih mulia dan lebih berkuasa selain Allah SWT. Selain itu, pembaca juga akan lebih mengetahui tetang pentingnya memuji dan bertasbih kepada Allah karena sebagai makhluk ciptaan-Nya, manusia memiliki fitrah untuk terus bertasbih dan bersujud kepada Allah. Selain kesadaran yang diperoleh, banyak juga pengetahuan baru yang berdasar pada ayat Alquran dan dalil sains yang dapat pembaca peroleh setelah membaca buku ini. Karena banyak peristiwa alam tersembunyi yang kadang terlupakan oleh manusia yang diungkap dan digambarkan secara jelas dalam buku ini.

Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa semua elemen dan makhluk ciptaan Allah yang ada di jagat raya ini semuanya bertasbih, bersujud, dan memujikan nama Allah SWT. Tidak ada satupun yang tidak bertasbih kepada-Nya karena hal tersebut merupakan fitrah penciptaan makhluk. Oleh karena itu, sebagai salah satu dari makhluk Allah yang juga memiliki fitrah tersebut, sudah sepatutnya kita juga selalu menyucikan nama-Nya melalui tasbih yang selalu terlantunkan baik secara lisan maupun perbuatan.


Author copyright @ Rodhiyah N. Zulaikhoh

Tidak ada komentar: