Selasa, 01 September 2015

Eisteddfod Part. 1



 Eistheraaa, Really live and never die....

Tepat dua tahun sudah kebersamaan ini terjalin. Ukhuwah terikat janji persaudaraan atas nama cinta-Nya tak terasa sudah dua tahun terbangun indah. Berawal dari kata tak kenal sama sekali, saling canggung, enggan untuk memulai, bahkan rasa malu satu sama lain telah tergores merdu dalam rangkaian perjalanan persahabatan ini. Setahun berjalan, semuanya mulai berubah, terbasuh kebersamaan dalam perbedaan yang menjadikan semuanya semakin indah terajut dalam kata ‘keluarga Eisthera’. Berbagai ombak, angin kehidupan bahkan rintangan yang menghalang selama dua tahun ke belakang telah sempurna kita lalui bersama. 

Diiringi canda tawa namun tangis dan duka tak lupa juga selalu menyapa mengalun merdu di antara celah-celah rangkaian peristiwa yang semakin cepat berlalu. Dua tahun saling menjaga memang tak mudah, tapi dengan keyakinan penuh serta kekuatan untuk  menafikkan segala kemungkinan buruk yang mungkin terjadi, nyatanya kita mampu melewatinya, bukan? Kita masih mampu berdiri tegak disini tak lain dan tak jua karena memang adanya pegangan tangan yang saling menguatkan, doa yang selalu mengalir dan keikhlasan yang tak selalu kasat mata, kawan. Ingatlah masa-masa ini teman, masa dimana kita melalui semua rangkaian takdir Ilahi Rabbi dengan penuh perjuangan bahkan linangan air mata.

01 -09- 2013
Angin sore menelisik secara perlahan menyapa jiwa- jiwa para pemimpi.  Langkah-langkah dan jejak kaki mulai terbentuk membentuk jalur menuju suatu tempat bersejarah dimana tempat yang mengisahkan kali pertamanya kita mulai mengucap janji dan mencoba untuk mulai merengkuh jiwa satu sama lain. Sore itu, kita apa adanya. Ya, seperti seorang anak kecil yang mencoba untuk mulai mengenal dunia barunya, kita pun jua. Mulai membentuk keluarga kecil, sederhana, namun bermakna yang pasti takkan terlupa.  “Eisteddfod Therameshiamo”, itulah kita. sebutan unik yang tak terasa telah menyatukan jiwa, asa dan cita kita. mulai saat itu lah, sebutan itu makin lama makin sakral. Mulai saat itu juga lah, kita mulai bertaaruf, berbagi cerita, hingga bertafahum dengan teman sesama ‘Eisthera’. Bismillah, kita yakin kita akan siap menaiki perahu itu bersama-sama melewati suka duka yang ada.

Tidak ada komentar: