Rabu, 18 Maret 2015

Renungan~ penuh Rasa #4

Perlahan rumput-rumput mulai bergoyang mengikuti alunan alam dan hembusan angin yang menerpanya. Dan lagi-lagi, semua kejadian ini membuatku semakin mengingat-Nya. Alam ini juga. Semuanya. Namun, lama-kelamaan semua ketakjuban ini berubah menjadi rasa sesak yang memenuhi rongga jiwa. Sesak, sesak, dan semakin sesak.....namun hampa. Ya, hampa. Pernahkah kau merasakan kesesakan namun rasa hampa juga menyertainya? Itulah yang aku rasakan saat ini. Ku bersimpuh menghadap ke barat. Dilema, galau dan perasaan sebal mulai berkecamuk. Bak seseorang yang ditinggal jauh kekasihnya dengan tak ada harapan untuk bertemu kembali. Betapa cepatnya perasaan dalam diriku ini silih berganti. Sekarang inilah yang ku rasakan. Tapi aku tahu semua ini salahku. Hampa. Mungkin aku terlalu lalai ataukah terlalu sibuk sehingga untuk mengingat-Nya pun butuh usaha yang benar-benar keras. Payah. Dirikulah yang payah. Jadi hampa seperti inilah yang aku dapatkan sekarang.
               

Tidak ada komentar: