
Seiring berkembangnya zaman dan pesatnya perkembangan teknologi di zaman
yang semakin global seperti sekarang ini tentunya tidak mudah bagi kita untuk
hidup dan mengatur semuanya dengan usaha kita sendiri. Walaupun sering kita
dengar bahwa perkembangan teknologi yang semakin canggih bisa membuat
masyarakat semakin menjadi individualis dan turunnya tingkat kepedulian mereka
akan pentingnya kepedulian antar masyarakat. Karena seperti kata Aristoteles,
bahwa manusia itu sendiri merupakan
zoon
politicon, yang berarti manusia selalu mempunyai rasa untuk bergaul dengan
sesamanya. Dengan begitu manusia akan saling membutuhkan satu sama lain, yang
kemudian akan terbentuk suatu masyarakat yang saling mempedulikan satu sama
lain.
Namun, walaupun demikian suatu masyarakat itu tentu tidak akan teratur
dan terorganisir tanpa adanya seorang pemimpin. Pemimpin yang dimaksud dalam
hal ini adalah pemimpin yang mampu memengaruhi dan mengajak orang disekitarnya
untuk melakukan suatu hal dan menuju ke arah yang lebih baik. Oleh karena itu,
tidak semua orang mampu menjalankan peran sebagai seorang pemimpin dalam
masyarakat. Memang benar, setiap orang merupakan pemimpin bagi dirinya sendiri,
namun menurut saya, untuk ruang lingkup yang lebih luas lagi seperti pemimpin
sebuah kota atau bahkan negara seperti presiden, tentunya hanya orang tertentu
saja yang mampu memberikan sugesti dan memengaruhi rakyatnya untuk
mempercayainya.
Meskipun sudah banyak pemimpin hebat yang memimpin negeri ini, namun generasi yang lebih baik lagi tentu
akan selalu dibutuhkan. Para pemuda bangsa mempunyai tanggung jawab dan peran
untuk memengaruhi dan membentuk karakter suatu bangsa di masa depan. Inovasi dan pemikiran para pemuda diharapkan
mampu membantu memperbaiki keadaan suatu bangsa. Sejak zaman prasejarah
masyarakat yang bersifat dinamis akan selau berubah mengikuti perkembangan
masyarakatnya itu sendiri. Karena sifat masyarakat yang tidak bersifat statis
itulah, para pemimpin yang dibutuhkan juga termasuk pemimpin yang bisa
mengarahkan rakyatnya mengikuti arah perkembangan zaman.
Di sisi lain, pemimpin menurut pandangan saya tidak harus seseorang yang
mampu melakukan hal yang ekstrem yang menurutnya mampu menarik perhatian dari
masyarakat, sehingga publik akan memberinya status berupa pemimpin. Namun,
wujud nyata seorang pemimpin bisa kita lihat mulai dari hal yang terkecil saja.
Misalnya, seseorang yang mampu memberikan nasihat hingga akhirnya mampu
mengubah pola pikir masyarakat unruk melakukan hal yang lebih baik lagi. Selain
itu, seorang yang berjiwa pemimpin, pastinya akan selalu siap dengan segala konsekuensi
yang akan diterimanya. Ia akan selalu mengedepankan kepentingan umum diatas
kepentingan pribadinya.
Tidak perlu perbuatan yang berlebihan, cukup hal yang kecil namun mampu
mengubah lingkungan sekitarnya lah yang lebih dibutuhkan. Yang selanjutnya,
masyarakat tentunya akan memberikan status sosial itu dengan sendirinya. Oleh
karena itu, pembentukan karakter ini sangat perlu jika ditumbuhkan dan
ditanamkan kepada para pemuda bangsa mulai sekarang. Karena salah salah seorang
Imam Madzhab terkenal pernah berkata bahwa ditangan pemudalah urusan umat itu
berada, dan di kakinya lah kehidupannya. Hal ini menunjukan bahwa para pemuda
merupakan aset terbaik bangsa untuk membentuk jiwa pemimpin agar mampu
mengarahkan masyarakat menuju masyarakat yang lebih baik lagi di masa depan.
Argumentasi oleh Rodhiyah Nur Zulaikhoh